Bandar Lampung–Menyikapi keluhan pengguna jalan Yos Sudarso, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung terkait debu yang menutupi pandangan saat terik dan licin saat hujan, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung, Endang Asnawi meminta perusahaan di sekitar jalan Yos Sudarso tetap berkomitmen kepada lingkungan.

Menurut politisi PDIP itu, kondisi tersebut terjadi karena perusahaan yang tidak peduli dengan lingkungan. Mengakibatkan tumpukan debu di badan jalan, batas badan jalan sudah tidak terlihat. Belum lagi kendaraan pengangkut milik perusahaan yang parkir sembrawut di tepi jalan.

Padahal, kata dia, tumpukan debu berasal dari ceceran tanah dari roda kendaraan pengangkut yang keluar masuk perusahaan. Tentu saja kondisi itu membahayakan pengguna jalan yang melintas, terlebih bagi pengendara roda dua.

“Minggu lalu bahkan ada yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia di sekitar lokasi,” tutur Epeng, sapaan akrabnya.

Dikatakan Epeng, seharus pengusaha dapat merespon keadaan tersebut, mengambil inisiatif untuk membersihkan tanah. Sebab, selain sangat berbahaya bagi penguna kendaraan juga terkesan tidak bersih.

“Coba kita tengok di Jalan Yos Sudarso, tidak tampak lagi bibir jalan, mulai pertigaan jalan baru sampai di depan CV sungai Budi,” timpalnya.

Epeng menyampaikan, hal yang sama juga terjadi di Kelurahan Srengsem, tepatnya disekitar proyek penimbunan milik perusahaan asing.

Dia melanjutkan, seharusnya Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandar Lampung dapat menegur perusahaan itu, sebab BPLH mempunyai kegiatan pengawasan limbah perusahaan.

“BPLH punya kewenangan mengotrol setiap bulan terhadap limbah perusahaan. Jangan, terlalu kaku dengan limbah yang ada di dalam perusahaan saja. Sebab, ini juga kan limbah, ketika kering akan jadi debu,” tandasnya.

Untuk itu, ia meminta agar perusahaan tetap memperhatikan lingkungan, tak hanya persoalan limbah, namun hal-hal lain yang dapat merugikan lingkungan. Juga BPLH aktif menjalankan tugas kontrolnya terhadap perusahaan.

“Tentu ada pesan-pesan juga dari kami, ayo kita bangun Kota Bandar Lampung dengan tetap memperhatikan dampak sosial lainya. seperti banjir, macet, dan polusi, sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan,” ucap Epeng mengakhiri.

Sayangnya hingga berita ini diturunkan, Management CV Sungai Budi belum berhasil ditemui untuk dikonfirmasi.(red02)