Dibaca 431 kali

Subang (nusantaraonline.id),= Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Desa Purwadadi Timur Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang,Diduga tidak transparan dan tidak tepat sasaran.

Bantuan yang dikucurkan pemerintah pusat untuk masyarakat tidak mampu (miskin) di wilayah tersebut,Pasalnya,fakta di lapangan masih banyak warga yang benar-benar golongan ekonomi lemah alias tidak mampu hingga saat ini belum pernah mengenyam bantuan dari pihak pemerintah,”kata ketua Rw 06 Desa Purwodadi Timur,Bawon Kepada Awak media,Kamis (29/04/2021).

Ya,setiap bantuan yang dikucurkan oleh pihak pemerintah, baik itu berupa bantuan PKH maupun BPNT banyak yang tidak tepat sasaran diwilayahnya.

Selain itu,Bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah bisa di katakan tertukar’ yang mampu mendapatkan (Bantuan) yang tidak mampu tidak mendapatkan bantuan.Padahal, setiap program bantuan dari pemerintah selalu ada petugas yang ditugaskan sebagai pendamping agar bantuan tepat sasaran.ini sebaliknya tidak tetap sasaran,”sesalnya.

Kan,saya yang lebih tau warga yang mampu dan warga yang tidak mampu.mana yang berhak menerima dan yang tidak berhak menerima,”ungkapnya.

Dirinya berharap (Bawon_red)bisa dilibatkan dalam bantuan tersebut tujuannya agar bisa diketahui mana warganya yang mampu atau tidak mampu,jadi penerima PKH dan BPNT agar semua tepat sasaran,”timpalnya.

Hal Senada yang dikatakan oleh Ubandi ketua rukun warga Rw 01 Desa Purwadadi Timur diwilayahnya pembagian PKH tersebut tidak transparan.bahkan,beberapa warga masyarakat menemui dirinya bahwa menurut keluhan warganya bantuan PKH banyak warga tidak dapat.Dan menurutnya ada permasalahan terkait bantuan pkh sedangkan persoalannya (Ketua Rw) tidak pernah diikut sertakan dan tidak mengetahui.

Benar,sejauh ini Saya selaku Rw tidak mengetahui warga saya yang dapat dan tidak, itu karena tidak ada data yang di berikan ke saya dari pihak pendamping PKH,”bebernya kesal.

Dikatakannya, setiap mereka melakukan pendataan tidak ada transparan. Seharusnya sebelum pendataan, pihak terkait bisa melakukan musyawarah dengan warga untuk mengetahui siapa saja warganya yang layak mendapatkan bantuan atau tidak,”tukasnya.

Dirinya menjelaskan,Beberapa waktu yang lalu dirinya sempat di panggil pihak Kecamatan,karena permasalahan pkh.

”Iya,Benar saya sempat dipanggil ke Kecamatan terkait ada nya warga yang kartu PKH nya di pegang oleh ketua kelompok PKH saat ada permasalahan seperti itu saya di panggil.padahal,saya saja tidak penah sekali dilibatkan dalam bantuan tersebut, saya berharap kedepan nya setiap bantuan dari pemerintah baik dari pendataan maupun pembagian bantuan ikut disertakan,kenapa?Supaya terjalin kerja sama yang baik dan terealisasi dengan tepat,”tegasnya Ubandi.

Sementara itu,Ketua kelompok PKH Desa Purwadadi Timur, Kecamatan Purwadadi, Tarsiah saat dikonfirmasikan oleh awak media membenarkan bahwa adanya pengambilan kartu keluarga penerima manfaat (KPM) yang di lakukan oleh ketua kelompok PKH yang diperintahkan oleh pendamping pkh.

“Memang benar saya di perintahkan pendamping PKH untuk mengumpulkan kan kartu KPM untuk diserahkan ke pendamping PKH bertujuan supaya pendamping PKH yang akan langsung mengambil bantuan tersebut,setelah di ambil lalu dibagikan langsung tunai ke penerima bantuan,”tuturnya.

Sementara, Pendamping PKH kecamatan Purwadadi Kusmawan membantah tudingan Tarsiah bahwa pengumpulan kartu pencairah PKH atas perintah pendamping.

Tidak benar itu,namanya mulut emak-emak kadang latah,tidak bener itu,kilahnya kartu KPM tetap di pegang KPM adapun saat pengambilan kartu nya di serah kan ke agen bukan ke pendamping nanti saya akan koordinasi lagi ke ketua kelompok,”tutur Kusmawan Saat dikonfirmasi via ponsel.

Sambungnya,menanggapi harapan pak Rw minta dilibatkan dalam program pkh Sontak saja ditolak oleh Kusmawan selaku pendamping pkh kecamatan itu.”Bila langsung terlibat pak rw tidak bisa karena ini bantuan langsung dari pemerintahan, bila tidak tepat sasaran atau mengenai data silahkan tanya aja ke pihak operator desa, karena dirinya hanya pendamping untuk memastikan bantuan itu sudah cair atau belum ke pihak Keluarga Penerima manpaat,”tuturnya.(Wan)