Sahabatku
Bagai gembok yang kehilangan kunci
Engkau bungkam dan sulit dimengerti
Apa maksudnya ini?
Berulangkali ku coba perbaiki keretakan ini
Tapi kau tak mengerti
Mengapa kau begini
Akhirnya
Pasti kan sirna persahabatan ini
Dulu
Kukira kita akan bersama
Dan
Saling memahami selamanya
Ternyata.. Salah
Kau memilih mengakhiri persahabatan ini
Yang berusaha kujaga sebelum kau pergi
Andai
Redup petang menuju senja
Kutorehkan secercah kata
Pada
Kertas yang tak bicara
Kutuliskan keluh lama
Keluh yang tak pernah berkata
Andai bisa
Mengurangi semua
Penderitaan yang pernah ada
Puisi karya:Intan Wahyuni
Katibung Lampung Selatan
|
Karya :Jumasni Sahar
Berdiri tegak menatap lurus
Punggung kokoh dengan tanggung jawab
Berjalan dengan beban bukan berarti beban
Jemari remuk tak bentuk penuhi makna berupa
Tetes demi tetes air pahit
Dari ubun tak beraturan
Penat rasa tak menyuara
Punggung berat tak menyedih
Jemari kaki melengkuh tak keluh
Mengajari sebuah makna tanpa lelah
Menyuara pesan tanpa bisa
Melangkah dengan cahaya tatap tajam
Tangan tak meminta tak terlalai
Kepala menyentuh tanah tak terlepas
Sujud dan bersujud ucap dalam syukur dan terima kasih
Menyambut Pagi
Karya:S.R
Kudengar suara ayam
Membangunkanku disaat tidur
Memyambut matahari
menghangatkan
Bumi gersang
Berhembus angin
Gemuruh meniup pohon
Membawa rasa
Ingin bercampur angan
Kenangan
Karya:Sufli
Waktu pertama kali kita semua bertemu
Ditempat para TNI AD bertugas
Dengan suasana yang masih tegang
Karena kita semua belum saling kenal
Kita semua adalah
Siswa-siswi terpilih
Dari sekolah yang berbeda beda
Untuk
Menaikkan dan menurunkan sang merah putih
Hari demi hari terus berlalu
Dan kita semua selalu bertemu
Dengan suasana yang sudah berbeda
Dari suasana tegang berubah canda tawa
Setiap hari kita bertemu
Bukan untuk bermain main saja
Tetapi kita bertemu
Untuk bersama sama menjadi satu
Dengan suasana suka maupun duka
Karena kita dididik oleh para TNI AD
Ditengah tengah teriknya matahari
Agar menjadi generasi muda yang disiplin tinggi
Dan
Menjadi penerus bangsa yang berpedoman Pancasila
Semak semak
Karya: Muhammad Anwar
Kau begitu mempesona
Bagiku
Kau begitu menakjubkan
Pandangku
Kau begitu banyak rahasia
Aku ingin melihat dan merasakan
Kau tak pernah resah
Walau kau selalu di kucilkan
Kau selalu terdiam
Saat kau tergoncang
Namun
Kau selalu memancarkan
Warna warna indahmu
Kau begitu beragam
Tempat tinggal kehidupan