Nusantara-online.id,Subang,- Pemkab Subang menegaskan siap memperpanjang kembali kebijakan pemberlakuan PPKM atau pembatasan kegiatan masyarakat, akibat terus bertambahnya kasus positif covid-19 dan naiknya angka kematian akibat virus tersebut.

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Subang yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang dr Maxi menyebut, untuk memperpanjang PPKM, pihaknya masih menunggu keputusan dari kementerian dalam negeri.

“Tingkat kovid-19 ini lagi tinggi-tingginya sehingga kebijakan PPKM atau pembatasan kegiatan masyarakat pasti diperpanjang. Cuma memang urutannya nanti dari kementerian dalam negeri dulu, lalu gubernur dan kabupaten. Biasanya di kita PPKM ini muncul dua atau tiga hari setelah masa pemberlakuan PPKM dimulai, jadi biasanya SK itu keluar tiga atau empat hari setelahnya,” ujar DR Maxi usai rapat membahas Covid-19 di Kantor BPBD Kabupaten Subang, Senin (28/6/2021).

ia mengungkapkan, hingga hari ini, jumlah kasus positif covid-19 di Subang mencapai 7.360 orang dengan jumlah yang meninggal mengalami kenaikan hingga 315 orang.

Menurut Maxi, saat ini tingkat fatalitas kematian akibat covid-19 di Subang naik di angka 3,2 persen.

“Fatalitas kematian akibat Covid-19 di angka 3,2 persen, padahal sebulan lalu cuma 2,17 persen, tapi karena akhir-akhir ini banyak yang meninggal maka jadi 3,2 persen. Tapi ini masih dibawah batas psikologis kurang dari 5 persen,” ucap Maxi.

Adapun target pelaksanaan vaksinasi covid-19, untuk tenaga kesehatan dan pelayanan publik sudah melebihi target.

Hal ini berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi untuk kaum lanjut usia atau lansia yang kondisinya sangat lambat mencapai target akibat berbagai kendala.

“Vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah 135 persen dari target, begitu pun untuk pelayanan publik sudah mencapai 107 persen,” katanya.

“Yang jadi masalah itu vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usia atau lansia, lambat sekali, stagnan, dari target 182 ribu, baru dapat 8 ribu. Sebab lansia itu banyak kendala, seperti enggak ada yang nganter ke lokasi vaksinasi, ada yang takut divaksin, dan lainnya. Giliran mau divaksin dan ada yang nganter, pas discreening 14 pertanyaan ternyata punya darah tinggi, kencing manis, jadi yang takut akhirnya ditunda. Itu kendalanya, tapi kami tidak putus asa, kita ingin lansia divaksin semua karena ini kelompok rentan. Karena itu kita terjun langsung ke pelosok untuk vaksinasi lansia ini,” jelas DR Maxi.

Reporter:Merwan