Nusantara-online.id,Subang-Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Kebun Bibit Datar (P3 KBD) yang baik diyakini bisa membantu mensukseskan target swasembada gula yang dicanangkan pemerintah.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Subang,DRS Wawa Tursatwa M,Si.menuturkan melalui program P3 KBD ini, para petani tebu bisa memperoleh benih bersertifikat dan bermutu.

Dengan adanya bantuan benih tersebut, pihaknya mengharapkan tak hanya produksi tebu yang merupakan bahan baku utama produksi gula, tetapi juga rendemennya, bisa meningkat.

Ia memaparkan, pemerintah mengembangkan program P3 KBD sebagai bagian dari upaya mempercepat tercapainya swasembada gula. Menurutnya program tersebut bersifat kemitraan.

“Jadi, agar masyarakat khususnya petani mengetahui bahwa program tersebut sifatnya bukanlah bantuan, tetapi kemitraan kepada para kelompok tani dari Dirjen Perkebunan,” urainya.

Dia melanjutkan, adapun bantuan setelah program P3 KBD menjadi program Bongkar Ratoon.

Wawa menjelaskan, untuk Kabupaten Subang menerima program P3 KBD seluas 100 hektar dengan pola swakelola tipe 4, “Swakelola tipe 4 itu adalah program dari pusat langsung ke kelompok tani jadi kami dari Distan hanya sebagai tim teknis atau pendamping,” sebutnya.

Dikatakannya, pemilik tebu itu adalah Dirjen Perkebunan dan hasil dari program P3 KBD nantinya akan diberikan kepada para petani dengan program lanjutan yakni program bongkar Ratoon.

“Sesuai dengan perjanjian MoU antar kelompok tani dengan Dirjen Perkebunan bahwa para petani disuruh menanam tebu dengan perbandingan 1 banding 6. Yang mana 1 hektar kebun KBD harus menghasilkan 6 hektar kebun bongkar Ratoon. Jadi kalau dipetakan yang 100 hektar kebun KBD itu harus menjadi 600 hektar kebun bongkar ratoon,” Wawa menerangkan.

Masih kata Wawa, dari program P3 KBD 100 ha yang telah menjadi 600 hektar selanjutnya menjadi bantuan yang dimaksud dalam program bongkar ratoon. Yang mana akan diberikan kepada penerima manfaat.

“600 hektar lahan bongkar ratoon menerima bantuan dari pemerintah berupa biaya pengolahan, bibit, pupuk dan obat-obatan bersubsidi. Sementara hasil dari program bongkar ratoon 100 persen milik petani,” rincinya.

Ia menekankan agar petani dapat memaksimalkan secara intensif produksinya, jika sebelumnya 1 hektar hanya menghasilkan 40 ton, dengan program itu diharapkan panen para petani bisa mencapai 50 sampai 60 ton.

“Itu tujuan pemerintah, akhirnya para petani diuntungkan dan program pemerintah disubsidi dan swasembada gula di tahun 2000 2023 itu juga akan tercapai,” kata wawa menambahkan

Wawa juga mengucapkan terima kasih kepada para petani KBD yang telah bekerja sama sebagai mitra Dirjen Perkebunan. Ia berharap lewat program itu petani dapat lebih sejahtera karena penghasilannya meningkat.

Reporter:Merwan