Nusantara-online.id,-Subang -Polemik penjualan genteng Sekolah SDN Sarakansari diwilayah Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang Jawa Barat,semakin meruncing.
Saling tuding antara Kepsek Dan Koordinator Sekolah diwilayah kecamatan purwadadi setempat.
Sebelumnya dari keterangan salah seorang sumber berita pembelian genteng bukan Rp.500 rupiah melainkan per genteng Rp.600 ratus rupiah.
Penjualan aset (Genteng bekas) SDN Sarakansari sudah sesuai prosedur dan sudah diketahui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.”katanya kepala sekolah Sarakansari,HJ.IMAS DIAN P,.S.Pd.Kepada Wartawan,Pada Kamis ( 7/10/2021).
“Enggak benar itu Rp.600 tapi harganya Rp.500 ratus rupiah,”terangnya.
Menurutnya penjualan genteng bekas milik sekolah sudah sesuai prosedur melalui pengahapusan Barang aset Negara agar dikelola lagi untuk sekolah yang sudah memiliki surat-surat lengkap yang telah di ketahui dari dinas terkait matrial tersebut dari dinas sudah di kembalikan ke sekolah dan menjadi hak sekolah dalam penghapusan barang aset negara.itu hanya genteng bekas dengan 5000 genteng.saya jual dengan harga pergenteng Rp.500 rupiah,hasil dari penjualan genteng itupun akan di peruntukan untuk membuat gudang sekolah.”saat matrial itu di jual sudah melalui kesepakatan komite dan dewan guru sekolah,”katanya.
“Mengenai pemberitaan sebelumnya ada warga atas nama H.Dadang yang dikabarkan membeli genteng bekas dengan harga pergenteng Rp 600 rupiah itu tidak benar, yang membeli langsung ke pihak sekolah adalah Atang saudara dari Hi.Dadang,”itupun dengan harga pergenteng hanya Rp.500 rupiah,”timpalnya.
Saat dikonfirmasi mengenai kebenaran tersebut salah satu pengawas koordinator wilayah sekolah kecamatan purwadadi,Atang Agus mengaku membeli genteng sekolah dengan harga Rp.600 ratus rupiah.
“Betul pada waktu itu keluarga saya akan membangun rumah tapi yang benar Rp.600 bukan Rp.500.jadi enggak benar ucapan kepala sekolah sarakansari itu,”ungkapnya.
Sampai berita ini terus disusun,Kepsek SDN Sarakansari tidak bisa menunjukkan dokumen Surat-surat resmi dari dinas terkait.Dirinya hanya memperlihatkan Surat,namun tidak diperkenan di foto oleh awak media.(WN/TIM)