Nusantara-online.id Subang- Sebut saja Wartinah (55) Nenek dari pasien masih belum menerima cucunya, Darel (9) harus di rawat di klinik dikeranekan tubuhnya membengkak, tenggorokan panas dan sesak nafas pasca salah meminum obat yang di berikan oleh bidan desa ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang Jawa Barat. (18/01/2021).

Dijelaskan Wartinah, pada saat itu hari Selasa tanggal 12/10/2021, berawal dari dirinya bersama sang cucu mendatangi bidan desa untuk memeriksakan cucunya setelah di periksa oleh bidan desa diberikan obat, sesampainya di rumah obat yang diberikan bidan lalu di minum , tidak lama kemudian setelah meminum obat itu cucu saya bukannya membaik malahan mengalami sesak nafas, tenggorokan panas dan tubuh nya membengkak.
“Karenakan keadaan cucu saya memburuk lalu membawanya ke klinik Dr. Noerman untuk diobati, setelah di periksa oleh Dr. Noerman, saat itu dokter menanyakan obat apa yang diberikan, saya perlihatkan obat yang diberikan oleh bidan desa karena obat tersebut tidak jelas label dan merk nya, dokter menyarankan supaya datang kembali ke bidan untuk menanyakan apa nama obat nya, lalu saya datangi kembali bidan nya untuk menanyakan obat apa yang diberikan ke cucu saya dan meminta apa nama merk/label obatnya, oleh bidan di jawab bahwa obat itu sudah benar obat alergi tetapi bidan tetap saja tidak memberitahu apa merk/label obatnya” ujar wartinah
Wartinah beserta keluarga menuntut pertanggung jawaban atas kejadian yang menimpa cucunya, bila tidak ada itikad baik wartinah beserta keluarga akan melaporkan masalah ini ke pihak yang berwenang,” tegasnya
Klinik Dr. Noerman melalui management, Rian menjelaskan bahwa bahwa benar pasien Darel di rawat di klinik Dr. Noerman, gejala yang di alami pasien Darel diduga alergi obat.
“Gejala yang di alami pasien Darel Diduga alergi obat, mengenai keluarga yang ingin mengetahui apa nama obat yang diberikan itu sebenarnya hak dari konsumen sudah seharusnya diberitahukan,” ucap Rian
Hj. Yunengsih Bidan Desa saat dikonfirmasi ditempat praktek nya menjelaskan kejadian yang menimpa pasien Darel.
“Saat datang kesini sudah bengkak-bengkak, keluarga pasien mengatakan pasien juga gatal-gatal lalu saya memberikan obat alergi , mengenai obat yang diberikan tanpa merk/label hal itu privasi saya, bila obat itu berdampak ada kemungkinan pasien daya tubuh nya lemah atau obat nya tidak mengobati,” pungkas Yunengsih.(Wn)