Nusantara-online.id,-Kupandangi engkau istriku, cantik pesonamu,harummu,
cantik sempurna engkau!
bidadariku putih mulus tubuhmu
Kakimu berjalan perlahan tak bersuara bagaikan puteri raja yang turun turun dari pegunungan
~
Suara lembutmu..bagaikan sutera yang terbuat dari baja,
Cantik manisku istriku,
Kau cantik manisku,
Buah dadamu montok.
~
Bak buah apel dari pegunungan,
Tuturmu elok santun,
cantik mulusmu belahan dadamu seperti buah apel,ku gapai ku halalmu
di balik surgamu.
~
Betismu kokoh,matamu tajam,
Kau kuat hebat dan tanggal kan kain.
Napasmu bak napas kuda perang ditengah padang gurun kau adalah pahlawan wanita buah tutur katamu ada padanya.
~
Perkataanmu Seperti dua anak sungai,Rambutmu,hidungmu,lehermu seperti jerapah keatas langit.
~
Sebelum aku menjadi suamimu,Aku bermohan kepada Tuhanku,Untuk menjadikan engkau sebagian dari tulang rusukku, saat aku bermimpi dan kau hembuskan padanya.
~
Engkau cantik isteriku,kau se-nyawa kupandangimu seperti bunga bakung yang tumbuh hidup dipadang gurun sinai.
~
Isteriku menghampiriku mengendarai kuda putih pilihan,kau kebaskan kainmu,kau pahlawan wanita,datang membawa pedang,
Datang dari pengunungan yang suci,berlari secapat kilat bak petir,kau tulus seperti merpati!
~
Dikau mendebarkan hatiku,istriku,darahku gejolakku
Dikau menawan hatiku dengan satu kedipan mata,
Kau tanggalkan kain kalung dan perhiasan lehermu.
~
sesama kita reguk nikmat kasih ini,cintaku, istriku!
kau lebih nikmat dari pada anggur,
dan lebih wangi tubuhmu dari pada kemenyan.
~Jakarta 1 Desember 2021~
Penulis:Hendra W