Nusantara-online.id,-Sejumlah warga desa baru ranji kecamatan merbau mataram Lampung Selatan,Meminta pihak terkait untuk meng-Audit pengunaan dana BUMDES Ranji Sejahtera.
Pasalnya,”Diduga banyaknya kejanggalan pengunaan dana BUMDES Ranji terungkap,saat serah terima jabatan direktur BUMDES yang lama (Sahrul) kepada saudara Taupan Junaidi direktur Bumdes yang baru.
Saat penyerahan,Semua peralatan baik komputer,printer,meja termasuk rak etalase dalam ke adaan rusak total dan tidak dapat terpakai lagi.”kata Taupan Saat dikonfirmasi,pada 29 November 2021.
Saat penyerahan,barang barang disaksikan langsung oleh warga masyarakat ranji,jadi barang barang tak bisa dipergunakan,”terang Taupan.
Diterangkan Toupan,Berkas yang diterimanya Yakni:
1.Surat pengunduran diri dir bumdes yaitu ustad sahrul fauzi.
2.Surat keterangan pengeluaran dana bumdes senilai 20 jt lebih tanpa ada nota belanja dan kwitansi
3.Stempel bumdes berikut peralatan kantor yang tidak bisa di pergunakan.
4.Buku rekening bank yang berisi dana senilai Rp.200 jt lebih.Jadi serah terima ini sepertinya sama sekali banyak kejanggalan dan menempuhkan tahlil dari kebobrokan kepengurusan bumdes yang lama kedirektur Bumdes yang baru,”Imbuh Toupan.
Terlepas dari itu pemerintah desa baru ranji (Kepimipinan Aceng) Lanjut Toupan, sesuai dengan program kerja kedepan akan di upayakan sistem pinjaman ke pada para warga yang mempunyai usaha kecil.termasuk warung dalam bentuk permodalan secara bergilir dan tanggung renteng.besaran pinjaman tahapan pertama ini sebesar Rp.2 juta per orang setelah ada permohonan dan survei tim turun kelapangan.”pungkasnya.
Terpisah,Andi suhairi selaku warga sangat kaget dan heran saat melihat laporan penggunaan dana bumdes ranji sejahtra.kata dia,Ini bukan bentuk laporan penggunaan uang negara tapi lebih tepat laporan belanja sayur mayur di pasar.Menurutnya Setiap pembelanjaan uang negara harus ada bukti seperti nota belanja,kwitansi,dan dimasukkan dalam buku besar pembelanjaan.
“Itukan uàng negara.satu rupiahpun harus jelas dan tercatat dalam buku laporan pengeluaran.”kata dia.
“Kok bisa pengeluaran ini seperti catatan rekayasa,lihat tanggal pengeluarannya aja berantakan tidak berurutan,dan rak kayu seharga 2,5 juta.sewa tempat yang tidak pernah di pakai.termasuk pembelian komputernya pun gak ada nota.besar dugaan ini beli di tukang rongsok bukan di toko.pun yang justru sangat saya sayangkan apa tidak ada pengawasan dan monitoring dari pihak dinas terkait soal laporan penggunaan dana bumdes ini.”pungkasnya.
Saat Dikonfirmasi,Saiful Warga desa baru ranji menerangkan bahwa selama ini kami semua warga tidak tau kalau ada bumdes di desa kami.dan baru baru ini aja kami tau itupun soal dananya di bekukan di rekening bumdes.kami para warga tidak pernah di beri tahu apalagi menikmati program bumdes.yang kami tau dana bumdes ini di gunakan secara pribadi oleh kroninya mantan kades erwin.Kalo dengan warga mah gk boleh pak,” ujar Saipul.
Hal yang sama pun yang di sampaikan oleh saudara Herman jadi bumdes ini memang keberadaannya dirahasiakan oleh sahrul dan erwin.hanya mereka saja yang menikmati.kalo kami mah gak boleh pak.dalam persoalan bumdes desa baru ranji sangatlah di sayangkan bila dana negara keluar dengan tidak ada pertanggung jawaban.”Ini harus di audit dan diperiksa secara benar oleh inspektorat.Kok berantakan dan di biarkan.ini uang negara.bukan dana hibah atau wakaf.semua harus ada laporan yang akurat.”ucapnya geram.
Diwartakan sebelumnya dana Bumdes Ranji diduga adanya penyelewan.(Andi/Tim)