Nusantara-online.id,-Subang- Wali Murid mengecam keras pihak SMK AL-MUFTI kecamatan Purwadadi kabupaten Subang yang diduga kuat menahan ijazah siswa, apalagi keluarga siswa tersebut memiliki keterbatasan ekonomi alias tidak mampu.
“Dunia pendidikan macam apa ini? Seenaknya menahan ijazah siswa yang orang tuanya tidak mampu secara ekonomi. Mirisnya lagi, hanya meminta Potocopy ijazah pun harus tetap membayar. Ini namanya pemerasan kepada masyarakat. Sama sekali tidak dibenarkan dan sangat keji,” tegas Iwan, Minggu (19/12/2021).
Padahal, kata Iwan, saat siswa sudah dapat pekerjaan memiliki penghasilan bisa membayar melunasi tunggakan tersebut, ironisnya lagi siswa hanya meminjam ijazah untuk di gunakan saat interview saja tidak boleh, pihak SMK AL-MUFTI tetap menahan ijazah sebelum siswa tersebut membayar.
“Kejam sekali mereka (pihak SMK AL-MUFTI), hati nuraninya telah mati. Ini siswa afirmasi loh, yang berharap ijazahnya untuk melamar pekerjaan demi menopang ekonomi keluarga,” tandas Iwan.
Iwan pun mengaku akan melaporkan hal ini ke Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat dan Gubernur Jabar. Karena menurutnya, apa yang dilakukan SMK AL-MUFTI Kota Subang sudah mencoreng dunia pendidikan serta menggerus rasa kemanusiaan.
“Ini sekolah apa pasar sih, apapun didagangin demi meraih keuntungan materi. Dalam waktu dekat persoalan ini akan saya laporkan ke Disdik Jabar dan Gubernur Jabar,” ujar Iwan.
Menurut Iwan Disdik Jabar melarang sekolah untuk menahan ijazah siswa. Karena ijazah itu adalah hak siswa usai menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
“Bahkan Disdik Jabar meminta orang tua siswa untuk melaporkannya jika masih ada sekolah yang menahan ijazah siswanya,” pungkas Iwan.
Diberitakan sebelumnya,pihak sekolah tahan ijasah siswa SMK Al-Mufti dan mendapat tanggapan dari aktivis subang,Alfianto sebut penahanan ijasah bisa pidana.(tim)