Nusantara-online.id,-Subang –3 Pebruari 2022.Dugaan kasus pungutan liar Bantuan pangan non tunai (BPNT) Didusun Boles Desa Panyikiran Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang,tidak menjadi perhatian dari TKSK Kecamatan Purwadadi bahkan TKSK Diduga melakukan pembiaran dan tutup mata.
Selain tutup mata,Merlia pihak TKSK kecamatan purwadi terkesan pula menghindar dan bungkam.ini ada apa?”.terkesan melindungi kelakuan oknum ketua kelompok.
“Ini menandakan lalainya pengawasan TKSK kepada bawahannya,bukti kinerja TKSK kecamatan keseriusannya dinilai tidak bekerja dan diduga memakan gaji buta.pasalnya,masih ada terjadi pungli dan korbannya warga dusun boles.
Merlia Pihak TKSK kecamatan Purwadadi saat akan ditemui Awak media,(Merlia) menghindar terkait munculnya pemberitaan dugaan kasus tindak pidana pungutan liar (Pungli) diwilayah kerjanya.
Kepada Wartawan,Ketua DPC LSM Jampang Pantura Alex meminta kepada Dinas Sosial Kabupaten Subang Jawa Barat untuk Mengevaluasi kinerja kerja pihak TKSK kecamatan Purwadadi yang sudah lalai terkait kasus dugaan tindak pidana pungutan liar (Pungli) didusun boles dan Merlia kuat diduga melakukan pembiaran dan abai terhadap tugas-tugasnya.
”Pihak TKSK purwadadi harusnya ketika ada masyarakat adanya temuan pungli.harusnya,pihak tksk merespon, mestinya jiwa sosialnya tumbuh, dengan adanya hal tersebut bukan menutup mata”.
Alex menambahkan Fungsi TKSK di dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial meliputi:koordinasi, fasilitasi, dan administrasi.padahal sudah jelas pada Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 ia meminta Dinsos Kabupaten Subang agar mengevaluasi kinerja TKSK Kecamatan Purwadadi.kalau perlu,kata dia,berikan surat pemberhentian kalau sudah tidak becus bekerja,dan dirinya akan melayangkan surat aduan ke kementerian sosial perihal persoalan ini.”terang Alex panjang lebar.
menanggapi hal ini pihak aktivis Masyarakat, Rahmat Berharap Agar TKSK Purwadadi ditempatkan orang yang berkompeten dan mengerti tupoksinya, bagaimana bisa mengerjakan sesuai tupoksinya bila ada masyarakat yang mengadu dan menyampaikan keluhan, TKSK terkesan menghindar,
ia sangat menyayangkan seperti yang dialami rekan-rekan kontrol sosial saat akan konfirmasi kepada TKSK Purwadadi, untuk menyampaikan keluhan masyarakat, tidak direspon dan sulit ditemui, malahan saat di hubungi via ponselnya merlia justru memblokir ponsel wartwan.”sesal Rahmat.
Diwartakan sebelumnya,Kelurga Penerima Manfaat (KPM) Didusun Boles Desa Panyingkiran, kecamatan Purwadadi yang menjadi korban ulah oknum ketua kelompoknya.(rif/wan)