Sidomulyo,Lampung Selatan,Belum kelar Dugaan kasus Program Indonesia Pintar (PIP) di SMP Negeri 2 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel),Muncul baru dugaan pungutan berkedok dana sumbangan komite sekolah.

Hal itu diungkapkan orang tua wali murid SMPN 2 sidomulyo Rabu 29 Maret 2022.Sejumlah Wali murid mengatakan kalau anaknya wajib membayar uang komite sebesar Rp.125.000 kepada pihak sekolah.

Ya,banyak pungutan dengan dalih,ini itu,”ungkapnya.

Menurut (S) selaku orang tua siswa dirinya mengaku bahwa selain harus setor dana pip Rp.100 ribu,anaknya pun harus membayar uang sebesar Rp.125 ribu untuk uang bayaran komite.terlebih pakaian seragam sekolah anaknya pun harus wajib membeli disekolah tersebut.

Nah,Bagaimana kalau seragam bajunya tidak sesuai nomor?”,kan repot dan itu pihak sekolah sudah memaksakan.”ucapnya (S).

“Benar,bila tidak membeli seragam dismpn dan tidak membayar uang komite maka anaknya tidak bisa ikut ujian semester dan tidak dapat menerima lapor akhirnya (S) datang kesekolah dan terpaksa harus membayar uang tersebut.”keluhnya.

Hal serupa di benarkan oleh beberapa orang tua siswa lainnya,sampai mereka menunjukan bukti lewat watsapp group yang yang di sampaikan oleh pihak guru yang berinisaian (A).lewat chat watsapp group (A) mengatakan bahwa akan di laksanakan penilaian semester (PTS) yang harus menggunakan kartu peserta,kartu tersebut bisa di dapat oleh siswa dengan syarat sudah membayar uang komite dan uang pakaian seragam.Begitupun dengan (D) selaku orang tua siswa menurut keterangan (D) bahwa memang benar pihak sekolah minta uang kepada anaknya dengan dalih dana bangunan sebesar Rp.125.000,”padahal menurut (D) dari tahun 2017 bangunannya cuma itu itu saja tidak ada yang bertambah,”ungkapnya.

kepada Wartawan,Ketua komite SMPN 2 Sidomulyo,Sarikam Adam Alias Ikong membantah adanya dugaan wajib setor dari pencairan dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP Atau Bantuan Siswa Miskin ),kepihak sekolah dari sejumlah siswa.

“Ada juga setiap abis pengambilan pencairan Bantuan PIP,dikasih Rp.25 ribu,jadi enggak Ada wajib,Adanya wajib sholat,”Kilah Ikong saat dikonfirmasi,Jumat (1/04/2022).

Ikong juga mengancam bakal mencari yang Sudah memberitakan pertama,Karena menurutnya pemberitaan itu sudah jauh dan lebay gitu,saya mau tau aja orangnya siapa”.

Saat berbagai pertanyaan yang diajukan terkait dugaan setoran uang pungutan Komite sekolah sebesar Rp.125 ribu rupiah,Sarikam Adam Alias Ikong belum menjelaskan perihal tersebut.

“Saya enggak ngurusin yang begitu-begitu,nanti kalau bener takut disalahin dan uang itu disetor kemalaikat,”Aku Ikong dengan nada Arogan.(Hen/Tim)