Bandar Lampung,nusantara-online.id,–Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah Kota Bandar Lampung. Sejumlah orang tua siswa rela datang sejak pukul 06.00 WIB, agar anaknya bisa mendapatkan bangku atau meja di deretan paling depan. Adi S adalah satu dari puluhan orabg tua yang datang sejak pukul 06:00 WIB. Adi berjuang agara anaknya mendapatkan meja di deretan paling depan. Hal ini dilakukan karena ia khwatir jika kebagian meja di belakang, anaknya tidak mendapatkan perhatian guru.

“Intinya sih yang pertama pengen bangkunya paling depan, soalnya kalau di belakang nantinya takut ngobrol gitu. Alhamdulillah saya datang pagi, kebagian bangku di paling depan,” kata Adi saat ditemui di SDN 1 Karang Maritim Panjang, Senin (18/07/2022).

Adi mengatakan, selain menyiapkan segala peralatan untuk keperluan belajar anaknya, pada hari pertama masuk sekolah, para orang tua juga menyiapkan mental anak. Orang tua harus bisa mendidik mental anaknya, lantaran para siswa ini masuk ke dalam suasana baru. Sehingga, anak perlu sosialisasi dengan teman barunya, agak tidak menangis.

“Hari pertama masuk sekolah, biasa lah yang disiapkan segala peralatan, tapi yang utama mental anak. Kan harus sosialisasi lagi, karena teman baru, suasana baru,” ucapnya.

Pantauan di kompleks SDN 1 Karang Maritim sejumlah anak menangis karena tak ingin ditinggal orang tuanya saat masuk kelas. Para orang tua terpaksa harus menunggu di pintu masuk sekolah, karena anaknya terus merengek menangis belum terbiasa bertemu dengan teman baru.
Beralih ke halaman sekolah, hari pertama tampak siswa mengikuti upacara sejak pukul 07:00 WIB. Selanjutnya siswa dipersilahkan memasuki ruang kelasnya masing-masing.

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala SDN 1 Karang Maritim, Lidya Marlela Ruzadiana, MPd mengaku tahun anggaran 2022 sekolah menerima peserta didik baru sebanyak 120 orang yang dibagi menjadi 4 ruang kelas.

“Jadi sesuai kuota, untuk kelas 1 kita bagi menjadi 4 ruang kelas, yang masing-masing kelas berjumlah 30 orang,” terangnya.

Ia mengaku pihak sekolah juga masih menerapkan prokes ketat, hal ini, kata dia sebagai upaya menekan penyebaran covid 19.

“Jadi sudah kita siapkanw di beberapa titik tempat cuci tangan (wastafle portabel), penyediaan hand sanitizer, dan penerapan wajib masker bagi siswa dan guru di lingkungan sekolah,” terangnya.(ibr)