Terpuruk Aku Terpuruk,Didalam Tembok tembok pabrik,kerja Dan kerja,terpenjara didalam tembok-tembok pabrik.mengajaku kerja Dan kerja lagi.upah buruh dibayar rendah sampai mati tak punya rumah

Selalu ada saja yang kecelakaan kerja,dipabrik peleburan besi.

yang membuat kita gerah mendengar pesakitan buruh,ada yang tewas,ada yang cacat seumur hidup,Kalau tidak jari jemarinya putus.

Pabrik peleburan besi didesaku ini bukannya mensejahterakan buruh bahkan sebaliknya menyengsarakan buruh,

Namun mau bagaimana? dijaman Sekarang harga barang semua serba mahal,tuntutan ekonomi sangat mendesak,jadi sangat terpaksa tidak ada pilihan lain warga desa ku ini bekerja dipabrik peleburan besi milik warga Negara asing itu.

“Sudahlah Nak,untuk apa kamu mau melamar kerja dipabrik peleburan besi itu,Bapak baca dikoran Koran,sudah banyak menelan korban.

Ada yang sampai meninggal dunia,sampai Cacat permanen,putus jari jemari mereka,cegah Sulaiman kepada Anaknya.

“Kalau begitu,aku mau kerja apa ayah?”. Tanya Ansori ngotot kepada Sang Ayah.

Pabrik itukan pernah ditutup,ditutup pemerintah,namun entah kenapa?”.dibuka kembali.

Mendengar Nasehat sang Ayah,Ansori mulai berpikir dewasa,membayangkan betapa sakitnya buruh yang terkena dampak peleburan besi yang masih mendidih panas.

“Ah sudahlah.itu tempat neraka,gerutu Ansori dalam hati,nasehat ayahku itu mungkin juga ada benarnya,

Karena,kalau aku sampai diterima bekerja disana,lambat laun bisa juga jadi Korban yang serupa.

Karena mendengar nasehat sang ayah,”Ansori kemudian mengurungkan lamarannya kepabrik mala petaka yang ada didesa ini.

“Sudahlah Nak!Ini mulai malam lebih baik Kita masuk berdoa bermohon kepada Allah Subhana Wata’ala,”Ajak Sulaiman kepada Sang Anak.

Bersucilah,bermohon kepada sang Pencipta Kita,semoga Tuhan Allah kita memudahkan segala urusan kita.

Maha Suci Allah,yang menciptakan siang dan malam semoga pekerja (Didalam Pabrik) disana dijauhkan dari segala mara bahaya.”pinta Sulaiman kepada sang Khalik.

Dalam rukuk Dan sujud Sulaiman,Bermohon kepada TuhanNya”Jadilah siang”Jadilah Malam”Siang berarti terang,malam berarti gelap

Gelap berarti manusia dalam keadaan meraba tak bisa melihat ayat-ayat suci Alqur’an.

Siang berarti terang Manusia bisa melihat kebenaran Firman Allah Subhana Wata’ala.

“Usai Sholat,Sulaiman dan Ansori mencium tangan sang Ayah.

Semoga ayah diberi kesehatan,Dan semoga Doa Ayah untuk para pekerja buruh itu di ijabah oleh Tuhan sang pencipta langit,”ucap Ansori bersujud.

Ansori,Siap ayah!desa ini sebenarnya berlimpah kuasaNya,mulai dari rumput laut,tambang andesit,tambang emas dan hasil bumi lainnya,namun dikuasai oleh penguasa gelap.

“Seandainya penduduk negeri ini semua beriman,maka tidaklah ada lagi ratapan kelaparan Dan tangisan.

jadi,jikalau kamu nanti jadi seorang pemimpin berlakulah jujur adil Dan beradab.”ucap Sulaiman memberi masukan kepada Sang Anak.

Lanjut Sulaiman,Ayah baca dikoran-Koran,kalau tidak laka kerja,warga pengendara jatuh di jalan rusak,

Ayah Berikan dua jempol,ternyata masih ada Wartawan mau menulis keresahan dan keluhan masyarakat.demi kemajuan desa ini,Nak!artinya mereka masih perduli.

Benar juga,Ayah!lebih baik Kamu jadi seorang jurnalis,Dan melanjutkan kuliahmu,Nak?”.Angguk Ansori.

Lantas Bagaimana dengan cerita Pabrik peleburan besi Itu,Ayah?”,Tanya Ansori

ber Do’a lah kita,semoga pabrik mala petaka itu berubah menjadi pabrik Chiki jadi tidak ada lagi korban nyawa.

Benar juga,ayah!Timpal Ansori

Lantas,bagaimana dengan imigrannya,Ayah?denger denger infonya banyak imigran gelap warga Negara asing,yang bercokol disana.

Disitulah,Nak!letak pengawasannya dipertanyakan,Anjing itu kodratnya menggonggong,bukan berkukuruyuk.Kalau ada anjing berkukuruyuk artinya kiamat sudah dekat.

Maka hadapkanlah Wajah kita kepada Tuhan semesta Alam,secepat apapun kebohongan lambat laut kebenaran akan mengetahui juga.

Benar juga,Ayah!seandainya jikalau penduduk negeri ini semua beriman tidak ada lagi kebohongan,seperi orang Parisi Dan orang saduki

Mana mungkin sapi gemuk memakan sapi kurus,boleh kamu tanya kepada Sang Jurnalis senior.(Bersambung…).

Bandar Lampung,Senin 12 September 2022.

Penulis Cerpen:Hendra Wahyuno
Lahir:Didesa Tarahan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan,Berdomisili Di Kota Panjang Bandar Lampung,Aktif di Lembaga Organisasi PERS Indonesia,Aktif Menulis Cerpen Dan Puisi,aktif menulis disurat kabar harian baik cetak maupun online.