Nusantara-online.id,Subang – Organisasi Masyarakat (Ormas) Rajawali Pusaka Nusantara (RPN) yang di ikuti 500 anggota akan menggelar aksi unjuk rasa damai dalam waktu dekat yang akan di gelar di kantor Bupati Kabupaten Subang,Jawa Barat.

Aksi damai tersebut adalah tindak lanjut tekait beberapa hal seperti polemik maraknya mafia-mafia perizinan di kabupaten Subang.

Yogaswara Firdaus,.S.Pd.Selaku Sekjen DPP Ormas Rajawali PN mengatakan bahwa pihaknya menduga ada campur tangan instansi pemerintah yang mengakibatkan merajalelanya mafia – mafia perizinan.

“Hasil temuan kami di lapangan tentang perizinan diduga ada beberapa perusahaan yang tidak mengindahkan bahkan menyalahgunakan perizinan dan Standar Operasional Prosedur (SOP),” ungkap Sekjen ormas RPN Ini,pada sabtu, (15/10/2022).

Yoga mengatakan ini terkesan adanya dugaan pembiaran dan sengaja dilakukan (Banyak Oknum) untuk melawan hukum demi mengeruk keuntungan pribadi tanpa mementingkan dampak bagi masyarakat.

Ormas Rajawali PN semakin yakin bahwasannya dugaan oknum instansi pemerintah terkait perizinan berperan besar atas polemik maraknya mafia-mafia perizinan saat ini dengan adanya pembiaran tanpa tindak tegas.

Adapun tuntutan aksi yang akan dibawakan adalah sebagai berikut :

  1. Menyampaikan tuntutan masyarakat agar Bupati Subang melakukan pengawasan dan penindakan terhadap institusi pemerintah yang tidak taat dalam melakukan tugas berdasarkan kewenangan dalam rangka menertibkan perizinan-perizinan yang ada di Kabupaten Subang, sesuai aspirasi masyarakat.
  2. Menuntut Bupati Kabupaten Subang untuk Audit Dinas DPMPTSP Subang khususnya Kabid Perizinan, karena diduga banyaknya terjadi penyelewengan mengenai perizinan pembangunan-pembangunan di Subang, yang tidak berizin namun Adanya pembiaran.

“Apabila tidak ada tindakan dari pemerintah terkait,Ormas Rajawali PN akan menggelar aksi lebih besar bila pembiaran oknum mafia perizinan ini tidak di tindak tegas dan ormas Rajawali tidak mudah di politisir untuk kepentingan pribadi,apalagi mengenai kepentingan politik,”kata dia.(W@n)