Lampung Selatan,-Pasca penolakan tower BTS (Base Transceiver Stasiun) milik PT Mitratel di Dusun Pasir Kupa, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan, pihak perusahaan mendatangi balai desa setempat untuk berdialog dengan pamong desa setempat beserta perwakilan warga, Selasa, (25/10/2022) siang.
Setelah melakukan dialog selama lebih kurang dua jam, permintaan warga akhirnya mulai menemui lampu hijau. Dalam dialog, PT Mitratel berjanji akan mengakomodir permintaan warga. Bahkan pihak perusahaan menegaskan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan.
Ada tiga poin tuntutan warga yang akan diakomodir PT Mitratel, yakni pembangunan sumur bor, pemasangan lampu penerangan jalan di sekitar lokasi tower, dan perbaikan jalan masuk menuju tower.
“Selama ini kami bukan tidak peduli terhadap lingkungan, tapi karena memang selama ini tidak ada pemberitahuan kepada kami dalam bentuk permohonan seperti proposal atau sejenisnya dari warga,” tegas perwakilan PT Mitratel, Dwi Jayadi dalam dialog itu.
Menurut Dwi, PT Mitratel selalu terbuka terhadap aspirasi warga, namun harus tetap prosedural dan benar-benar untuk kepentingan umum, “Kalau untuk kepentingan orang banyak tentu kita support,” ujarnya.
“Namun, kami bukan pengambil keputusan, jadi kami minta warga melalui Kepala Desa mengajukan proposal bantuan, nanti kita teruskan ke pusat, Insya Allah bisa direalisasikan,” timpalnya lagi.
Sementar itu, Kepala Desa Tanjung Baru, Helmi Yusuf menyebut, dialog tersebut datang atas inisiatif Pemdes yang sengaja mengundang pihak perusahaan untuk mencari jalan keluar masalah.
“Kami mengapresiasi sikap kooperatif dari PT Mitratel yang mau datang untuk berdialog, kami juga berharap tuntutan warga dapat segera direalisasikan,” pungkasnya.
Ia juga mengharapkan dengan adanya dialog itu, ke depan dapat terjalin komunikasi yang baik antara kedua belah pihak, “Kita berharap komunikasi warga dengan perusahaan bisa baik, sehingga tidak ada kejadian penolakan lagi dari warga,” ucapnya.
Pantauan dilokasi dialog yang dilangsungkan di Aula Desa Tanjung Baru itu berlangsung santai dan dihadiri Kepala Desa Tanjung Baru, Kepala Dusun Pasir Kupa, perwakilan warga, pemilik lahan tower, dan tiga orang perwakilan Mitratel.(Red)