Nusantara-online.id,-Puluhan warga Dusun Tegal Sari, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan menyambangi kantor desa setempat, warga menolak pembangunan kandang penggemukan sapi oleh PT Alfa Generasi Group (AGG) di Desa Tanjung Baru, kepada Kepala Desa warga minta agar masalah ini dapat terselesaikan.
Massa menilai pembuatan kandang penggemukan sapi itu akan menimbulkan polusi berupa bau tidak sedap di lingkungan warga setempat.
Apriyani, salah seorang warga, mengatakan rencana pembangunan kandang sapi telah menimbulkan keresahan warga sehingga Pemdes diminta untuk menyelesaikan masalah itu.
“Oleh karena, pada pertemuan ini warga meminta pemdes menfasilitasi. Warga berharap ada tindak lanjut dari pemdes dengan membatalkan melalui rekomendasi atas rencana tempat peternakan sapi itu,” katanya.
Kepala Dusun Tegal Sari, Adi Alfarizi mengatakan berdasar hasil sosialisasi, warga tetap menolak adanya pembangun kandang penggemukan sapi di desa setempat.
“Warga tetap menolak dan akan melawan jika tempat penggemukan sapi tetap dibangun. Warga telah menegaskan tidak akan mau menerima iming-iming dalam bentuk apapun,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Baru, Helmi Yusuf, menyebut pihaknya tidak memberikan rekomendasi apapun terkait dengan rencana pembangunan tempat kandang sapi di Desa Tanjung Baru.
“Kami belum memberikan rekomendasi terkait masalah itu melainkan adanya izin lingkungan dari warga saja, tapi itupun belum teregisterasi di catatan arsip surat menyurat Pemdes,” katanya.
Menurutnya, pemdes tidak bisa dipaksakan untuk memberikan pernyataan setuju atau tidak terhadap rencana pembangunan kandang sapi itu.
“Oleh karena, tidak etis apabila Kades dipaksakan memberikan pernyataan setuju atau tidak pada warga yang menolak pembangunan kandang sapi yang telah hadir di sini,” katanya.
Undang Berdialog
Menyikapi keluhan warga Kades Tanjung Baru merespon dengan mengundang pemilik peternakan dan Direktur PT Alfa Generasi Group, untuk berdialog dengan warga.
Sayangnya, saat kedua pihak datang memenuhi undangan, sejumlah warga telah meninggalkan kantor desa, hanya tersisa sebagian warga saja.
Dalam dialog, diketahui PT Alfa Generasi Group hanya pihak ketiga yang mengerjakan kandang sapi, bukan pemilik peternakan langsung.
Sejumlah kekhawatiran disampaikan warga mengenai rencana peternakan dilingkungan mereka. Warga tetap bersikukuh untuk menolak keberadaannya.
Meski begitu, karena hanya dihadiri sebagian warga, Helmi meminta pemilik peternakan untuk melakukan dialog lagi terlebih dahulu, “Nanti tolong agendakan dialog lagi dengan seluruh warga terdampak, agar dapat dicarikan solusinya,” pesan Helmi.
Setelah melakukan audiensi dengan Kepala Desa didampingi, Kadus Tegal Sari, Bhabinkantibmas dan Babinsa, massa akhirnya membubarkan diri secara tertib.
Usai Dialog, Direktur PT Alfa Generasi Group, Ade Wahyudi menyebut, pihaknya untuk sementara akan menghentikan pembangunan kandang sapi sampai ada titik temu antara warga dan pemilik perternakan.
“Kita stop dulu, saya minta pemilik peternakan untuk menyelesaikan masalah dengan warga terlebih dahulu, karena saya tidak ingin ada masalah dilapangan, demi keamanan pekerja,” ucapnya.
Sementara itu, pemilik peternakan, Saiful menyampaikan akan mengagendakan pertemuan dengan seluruh warga terdampak, “Kita akomodir keinginan warga, nanti kita agendakan musyawarah, kalau tidak ada titik temu, tidak akan kita buat peternakan, mungkin saya alihkan nanam cabe saja,” katanya.(ibr).