Katibung,Lamsel-Sungguh malang nasib wanita Berinisial ( HD) Warga Desa Sidomekar,Kecamatan Katibung,Lampung Selatan,Disekap Dan Diperlakukakan tidak manusiawi oleh keluarganya,Dan Diduga Sang Kadus Sinar Banten Turut Terlibat.
Kejadian Pada Tanggal 25 April 2023,Tepatnya Dirumah Kepala Dusun Sinar Banten Bernama Bedi.
Sebelumnya (HD) Wanita ini diusir dari rumahnya oleh Pamannya (Jamjuri) diketahui oleh bibinya,Pamannya menuding bahwa HD Tidak nurut.HD diusir dari rumah pada bulan Maret dan tinggal dirumah tetangganya.Kemudian HD bertemu Wartawan bernama Merwan dan dirinya (Hadadiah-red) meminta tolong dan mengaku diusir oleh pamannya dan diketahui oleh ketiga bibi kandungnya.
Terkait Perihal Tersebut,Pada Tanggal 14 April 2023 HD Didampingi Saudara Merwan dikantor Desa dan dihadiri Kepala Dusun (Kadus) Bedi,Sabudin Warga dan datang juga keluarga Hadadiah adik dari bapak Kandungnya yang bernama Salman dan Khobir.
Saat dikantor desa terjadi perdebatan Antara Merwan dan Sabudin yang tak mengenakan,dan menyebabkan kakeknya Hadadiah jatuh sakit.dan Sabudin menuding Merwan berlaku yang tidak-tidak.
Menurut Sabudin kepada Kakek HD Bahwa HD sudah tidak bisa lagi dinasehati,dan jarang pulang bahwa ikut orang.dan sudah meresahkan masyarakat.
Tak sampai disitu,Hadadiah juga mengaku di Intip oleh Sababudin dari Jendela Kamarnya,Saat HD mengenakan handuk.Kejadian Pada Rabu 5 April 2023.
Sebelumnya,Sabudin masuk kamar Hadadiah dan membangunkan Hadadiah dari tidur.dengan dalih kwatir.
perbuatan diakui oleh Sababudin Warga Desa Sidomekar,dengan alasan (Sabudin) kwatir kepada Wanita Tersebut.
Hal pengakuan tersebut,Saat Sabudin pertemuan kali pertama dikantor desa disaksikan oleh Warga,Kadus dan Kedua Paman Hadadiah.
Terlepas dari itu,kemudian Kadus Bedi mengajak pertemuan kedua kepada saudara Merwan dengan catatan agar persoalan Hadadiah hari Selasa kelar Alias agar tidak ada persoalan lagi.
Sangkadus menghubungi keluarga HD,pada hari Selasa (25/04/2023),Justru yang datang orang lain yang Bernama Sopyan bersama Mantan Kepala Dusun yang Bernama Junaidi dan disusul oleh Nenek,Bibi dan Keluarganya.
Setibanya Dirumah Kadus Bedi,Sopyan Dan Mantan Kadus (Junaidi) emosi kepada keluarga Orang Tua Merwan,Arifin Warga Desa Tarahan.
“Kalau anak bapak,gak pulang,apa menurut pak Arifin,Ucap Sopyan dengan nada marah Ba’k pahlawan kesiangan.
Menjawab Pertanyaan tersebut,Arifin Mengatakan Bahwa HD meminta Tolong kepada anaknya terkait persoalan HD dengan keluarganya.”ucap Arifin Meluruskan.
“HD Ini,di usir oleh keluarganya,dan tinggalah dia dirumah saya,sebelumnya HD Pernah tinggal dirumah tetangganya Didesa Sidomekar,”terangnya meluruskan.
Kemudian Sopyan bangun dari tempat duduknya,kemudian adu argument dengan Merwan.Sopyan mencekik leher anaknya saudara Arifin.
Tak terima diperlakukan dan dituding yang tidak-tidak Merwan Mendatangi Kantor Polisi dengan niat melaporkan kejadian yang dilakukan Sopyan kepada dirinya.
Saat di Mapolsek Katibung,Kapolsek AKP Aos KusnI Palah Menghubungi Kepala Desa Sidomekar,Suparyanto Berjanji akan mengadakan rembuk pekon namun sampai saat ini rembuk tersebut tidak realisasi.
Kejadian,Hari Selasa Siang dirumah kadus Pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Untuk diketahui,HD Anak Pertama Anak Pasangan Alm Sunaenah dan Alm Ahmad Badri itu.Diduga (HD) disekap Dirumah Oknum Kepala Dusun (Kadus) Bedi pada selasa.
“Saya Disekap dirumah Kadus,Dan dikunci dari luar,pada hari selasa,”ucap Hadadiah seraya air matanya berlinang saat menceritakan kejadian yang menimpa dirinya.
Lanjut Hadadiah,menurutnya kejadian tersebut diluar praduga dirinya,sebelumnya kadus (Bedi) mengundang dirinya menurutnya hari itu akan diadakan musyawarah keluarga.bukan nya musyawarah malah muncul kericuhan berawal dari Sopyan dan Junaidi yang tak paham persoalan jadi ikut-ikutan.
“Saya diperlakukan tidak manusiawi oleh keluarga saya,Dicekik sampai jatuh kelantai tepat dirumah kadus Bedi,”jelasnya.
Anak Pasangan Buah Cinta dari Alm Sunaenah dan Alm Ahmad Badri itu,meminta pertolongan kepada keluarga Arifin dan memohon kepada pemerintah khususnya penegak hukum agar pelaku penganiayaan dan pelecehan diproses secara hukum.
Menurutnya,dirinya wanita yang sehat rohani dan jasmani sampai diunjal dan dimasukkan kedalam mobil,paska kejadian hari selasa,diperlakukan bagai binatang,dicekik dan sampai tangan nya keseleo dan ada tanda lebam.
“Kata Hadidiah Bukan itu saja,sebelum dirinya diusir dari rumah surat tanah rumah orang tuanya hilang,dan sekarang ada ditangan Bibinya,dengan alasan diamankan.
“Berawal dari situlah,Surat menyurat Hak orang tua saya berpindah tangan kepada Bibinya,”ungkapnya.
Sebelumnya saya juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga Arifin,Yang Sudah menolong saya,justru sebaliknya keluarga saya dan tetangga menuding yang tidak-tidak.
“Sudah jelas,Saudara Sabudin masuk kekamar saya tanpa ijin kenapa dia dibela oleh keluarga saya.kenapa Merwan yang jelas menolong dirinya jadi kambing hitam.
Bukan itu saja,saat dirumah Kadus,Sopyan pula menuding keluarga Arifin seolah bersalah dimatanya,saya sayangkan orang tua semacem Sopyan dan Junaidi menuding yang tidak-tidak.
“menuding,ini itu,hendak menguasai rumah,enggak bener itu,yang jelas saya yang bermohon meminta tolong kepada keluarga Arifin.”ucap Hadadiah,Minggu 30 April 2023.
Lanjut dia,sudah jelas sabudin orang tua renta itu mengintip saya,naik sampai keatas jendela namun itu yang ditutupi kasusnya oleh Kadus Bedi.
Saya minta surat pengakuan bahwa (Sabudin) sudah mengakui perbuatannya dimuka umum.namun surat tersebut tidak dibuatkan oleh aparatur desa yakni Kadus Bedi.
“Saya mau bertanya kepada pihak aparatur desa,Apa dibenarkan ?”.orang lain masuk kerumah orang lain tanpa ijin dan masuk kekamar tidur.
Bukan hanya Sabudin,Sambungnya yang berbuat demikian,bahkan oknum Aparatur desa pun pernah melakukan pelecehan terhadap dirinya.
”Ini,Agar keluarga saya melek,apa yang sudah mereka lakukan,”jelasnya.
Hadadiah,Mantan Aparatur desa sidomekar itu,kemudian menceritakan yang Sebenarnya,Setelah disekap dan dikunci dirumah kadus,kemudian dirinya digeret kerumahnya oleh keluarganya.
“Tak kelang lama,usai disekap dan dikunci dirumah kadus,Dirinya digeret kerumah Alm Ibunya,di dalam rumah dirinya mendapatkan perlakuan yang lebih kasar mereka menggotong dan menyeret paksa saya untuk di masukan kedalam mobil namun, saya memberontak sehingga warga ingin memaksa dengan mengikat saya dengan tali, bersyukur saat itu ada bibi saya yang membantu hingga mereka mengurungkan niatnya untuk mengikat saya,”ungkapnya.
Lanjutnya, Saya di perlakukan seperti binatang oleh mereka dan diperlakukan sangat tidak manusiawi, yang sangat disayangkan saat itu diketahui aparatur desa seperti Kepala dusun (Kadus) seharusnya sebagai seorang kepala dusun membantu ketika ada warganya yang sedang teraniaya, bukannya ikut-ikutan dan membiarkan peristiwa itu terjadi.
atas kejadian yang saya alami ini saya berharap keadilan kepada aparatur penegak hukum dan dapat bertindak tegas agar peristiwa seperti ini tidak dialami pada yang lain.
“Banyak Saksi,Pasca Kejadian,Cukup Aku Dan Kau dan Tuhan saja yang tau,”ucapnya seraya menguraikan Air Mata.
“Saya cuma minta hak orang tua saya,Seperti Surat Tanah Rumah,kenapa suratnya berpindah.”ujar dia ini ada apa?”.
Jadi jelas,persoalannya,surat tanah rumah berpindah,saya sebagai ahli waris memiliki hak.karena itu sepeningalan ibu kandung saya.
Sementara itu,Terkait Sabudin,Kepala Dusun Kadus berjanji akan membuatkan surat pernyataan maaf atas perlakuan Sabudin Terhadap Hadadiah.
Nanti saya buatkan surat,pernyataan maaf,ucap Kadus Bedi dan kalau bisa jangandilaporkan dikantor polisi.
Sabudin juga sudah mengakui dihadapan Warga dan disaksikan Pamannya Hadadiah.
“Saat ditanya surat tersebut,elak Bedi nanti,Enggak enaklah,”Kilah dia.
Sementara terkait Bedi Mengundang Saudara Merwan yang menurutnya akan diadakan musyawarah Justru Sopyan dan Junaidi menimbulkan keributan.
Silahkan,mau lapor polisi lapor kemana saja,”ucap Junaidi Sambil mengusir Wartawan .
Untuk diketahui,Hadadiah sepulang dari pulau jawa,keberadaannya ada dirumah saudara Arifin,diketahui oleh Kepala Dusun,RT Dan Babinsa Desa Tarahan.(Team).