Katibung,Lamsel-Seorang Kepala Desa Diwilayah Kecamatan Katibung Mengaku Bingung,Menghadapi Oknum Wartawan Tanpa Koran.

1 Dari 12 Kepala Desa di Kecamatan katibung,merasa bingung dengan adanya oknum wartawan tanpa koran yang kerap meminta uang.

Mereka (Sang Oknum) meminta uang saat pencairan Dana Desa (ADD),Alasan uang koran.tapi koran tak pernah dikirim.

“Januari,pebruari,Maret,April,Bulan ini mereka (sang oknum) meminta Rp.400.000,tapi koran pun tak juga ada.”keluh Salah Seorang Kepala Desa yang namanya Enggan dipublikasikan,16 April 2023.

“Memang benar ada anggaran belanja koran dan majalah,dalam APBDeS itu sebesar Rp.5 juta,”Jelasnya.

Tapi,kalau enggak ada korannya apa bisa di SPJ Kan.ini Sebenarnya menjadi Boemerang,

Ujug-ujug dateng kedesa,Sang Oknum ngasih kwintansi tapi korannya enggak pernah ada.keluhnya lagi.

“Kalau ada majalah Dan korannya,kita juga ada pertimbangan,ini enggak ada,”Artinya Fiktip.harusnya sang oknum tau diri.

Ya,harusnya kalau enggak ada korannya enggak layak mereka nagih dana koran.karena berlangganan koran itu harus jelas medianya dan berbadan hukum.dan medianya memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Ya,saya tidak menghalangi orang cari rejeki setidaknya,harus bisa menjaga marwah Wartawan.

Ya,kalau ada pisiknya kan jelas,ini minta uang koran tapi,koran enggak ada,kata dia,bikin bingung,kita minta korannya malah mau dikasih kliping,itu artinya bukan koran bung.diminta korannya malah ucap Sang Oknum lupa bawa koran,nantilah dibawain.ucap Sang Kades Menirukan Keterangannya.

Ya,untuk pencairan kedua,pasti sang oknum nonggol lagi,pasti enggak bawa koran lagi.tapi nanti minta uang lagi.

Bingung saya,dikasih salah,enggak dikasih salah,terpaksa saya mengunakan uang pribadi.”beber dia.

Ya,nanti juga muncul sang oknum nagih lagi kedesa,tapi tanpa bawa koran.”ungkapnya.

Ya,Seperti tahun kemarin,Katibung ini enjoy-enjoy aja,tapi tahun ini marak oknum Wartawan tanpa koran,”jelasnya

“Ya,harusnya kepala-kepala desa juga memperhatikan,dan menghargai Wartawan-Wartawan koran yang aktif korannya masuk desa,bukan justru sebaliknya di cuekin,terkadang ada juga rekan-rekan kades yang menghindar saat ditagih dana koran.

Itukan,Artinya menggali lubang dirinya sendiri,padahal jelas ada korannya,terkadang rekan-rekan kades ada yang enggak mau bayar.kan aneh,kayak orang buta dituntun sama orang buta.jadi enggak nyambung.

Ya,Banyak juga Wartawan media Cetak,koran dan majalah.yang masuk desa.mereka dengan sopan mengajukan permohonan kerja sama dengan cara bersurat.itu lebih cakap,ketimbang oknum wartawan tanpa koran yang ujug-ujug nagih.

“Enggak ada korannya,saat pencairan,tiba-tiba sang oknum nagih,kan aneh,ini.”ungkapnya lagi.

Ya,ada juga oknum Wartawan,yang hanya bermodal ID Card,tapi saat menulis berita desa blepotan.judul dan beritanya terkadang enggak nyambung.

“Biasanya oknum Wartawan dateng kedesa-desa enggak sendiri,Bersama rekannya,bergerombol lebih dari 1 orang.”kata sang kades.

Ya,banyak lah saya juga punya teman pemilik Media baik media cetak dan online tapi enggak seperti mereka,enggak ada koran kok nagih,”pungkasnya.

Hal yang sama apa yang di utarakan aparatur kecamatan,persis apa yang di utarakan sang kades.ada oknum Wartawan tanpa koran meminta di akomodir berlangganan koran.tapi korannya enggak ada.

”Perbulan Rp.100 ribu,korannya minta diakomodir,”ungkap Aparatur Kecamatan Katibung,yang enggan disebutkan namanya.

Saya bayar Rp.100 ribu,saat ditanya mana korannya mana,katanya tadi udah disiapin,tapi ketinggalan,Alasannya.

Dari Januari Sampai Maret ditunggu-tunggu tuh koran enggak ada,”jelasnya itu hanya akal-akalan oknum Wartawan tanpa koran.

“Beneran ini bukan Hoax tapi Fakta,oknumnya pasti juga nanti nonggol ya orangnya udah taulah,gak perlu disebutin namanya.”ungkap dia.

Ya,ada kok buktinya,tapi korannya enggak ada,jelasnya lagi.(Team).